SOAL LATIHAN UJIAN TULIS PLPG



Berikut ini contoh soal dan pembahasan Ujian Tulis PLPG
bentuk Essay
Soal Latihan Ujian Tulis PLPG


1.
Jelaskan
kebijakan pengembangan Profesi guru yang berkaitan dengan kepangkatan
dan jabatan sebagai guru


Jawaban Soal Latihan Ujian Tulis PLPG

Berdasarkan
Permenneg PAN dan RB No. 16 Tahun 2009 tentang Jabatan Fungsional Guru dan
Angka Kreditnya yang dimaksudkan pengembangan keprofesian berkelanjutan adalah
pengembangan kompetensi guru yang dilaksanakan sesuai dengan kebutuhan,
bertahap, berkelanjutan untuk meningkatkan profesionalitasnya.

Jenjang kepangkatan

Guru Pertama, Guru Muda, Guru Madya, dan Guru Utama

Persyaratan atau
angka kredit minimal bagi guru yang akan naik jabatan/pangkat dari subunsur
pengembangan keprofesian berkelanjutan untuk masing-masing pangkat/golongan
adalah sebagai berikut:

a.
Guru
golongan III/a ke golongan III/b, subunsur pengembangan diri sebesar 3 (tiga)
angka kredit.

b.
Guru
golongan III/b ke golongan III/c, subunsur pengembangan diri sebesar 3 (tiga)
angka kredit, dan subunsur publikasi ilmiah dan/atau karya inovatif sebesar 4
(empat) angka kredit.

c.
Guru
golongan III/c ke golongan III/d, subunsur pengembangan diri sebesar 3 (tiga)
angka kredit, dan subunsur publikasi ilmiah dan/atau karya inovatif sebesar 6
(enam) angka kredit.

d.
Guru
golongan III/d ke golongan IV/a, subunsur pengembangan diri sebesar 4 (empat)
angka kredit dan subunsur publikasi ilmiah dan/atau karya inovatif sebesar 8
(delapan) angka kredit. Bagi guru golongan tersebut sekurang-kurangnya
mempunyai 1 (satu) laporan hasil penelitian dari subunsur publikasi ilmiah.

e.
Guru
golongan IV/a ke golongan IV/b, subunsur pengembangan diri sebesar 4 (empat)
angka kredit dan subunsur publikasi ilmiah dan/atau karya inovatif sebesar 12
(dua belas) angka kredit. Bagi guru golongan tersebut, sekurang-kurangnya
mempunyai 1 (satu) laporan hasil penelitian dan 1 (satu) artikel yang dimuat di
jurnal yang ber-ISSN.

f.
Guru
golongan IV/b ke golongan IV/c, subunsur pengembangan diri sebesar 4 (empat)
angka kredit dan subunsur publikasi ilmiah dan/atau karya inovatif sebesar 12
(dua belas) angka kredit. Bagi guru golongan tersebut, sekurang-kurangnya
mempunyai 1 (satu) laporan hasil penelitian dan 1 (satu) artikel yang dimuat di
jurnal yang ber-ISSN.

g.
Guru
golongan IV/c ke golongan IV/d, subunsur pengembangan diri sebesar 5 (lima)
angka kredit dan subunsur publikasi ilmiah dan/atau karya inovatif sebesar 14
(empat belas) angka kredit. Bagi guru golongan tersebut, sekurang-kurangnya
dari subunsur publikasi ilmiah mempunyai 1 (satu) laporan hasil penelitian dan
1 (satu) artikel yang dimuat di jurnal yang ber ISSN serta 1 (satu) buku
pelajaran atau buku pendidikan yang ber ISBN.

h.
Guru
golongan IV/d ke golongan IV/e, subunsur pengembangan diri sebesar 5 (lima)
angka kredit dan subunsur publikasi ilmiah dan/atau karya inovatif sebesar 20
(dua puluh) angka kredit. Bagi guru golongan tersebut, sekurang-kurangnya dari
subunsur publikasi ilmiah mempunyai 1 (satu) laporan hasil penelitian dan 1
(satu) artikel yang dimuat di jurnal yang ber ISSN serta 1 (satu) buku
pelajaran atau buku pendidikan yang ber ISBN.

i.
Bagi
Guru Madya, golongan IV/c, yang akan naik jabatan menjadi Guru Utama, golongan
IV/d, selain membuat PKB sebagaimana pada poin g diatas juga wajib
melaksanakan presentasi ilmiah.


Unsur penunjang tugas
guru adalah suatu kegiatan yang dilakukan oleh seorang guru untuk mendukung
kelancaran pelaksanaan tugas utamanya sebagai pendidik. Unsur penunjang tugas
guru meliputi berbagai kegiatan seperti berikut ini.

a.
Memperoleh
gelar/ijazah yang tidak sesuai dengan bidang yang diampunya.

Guru yang memperoleh
gelar/ijazah, namun tidak sesuai dengan bidang yang diampunya diberikan angka
kredit sebagai unsur penunjang dengan angka kredit sebagai berikut.

1)
Ijazah S-1 diberikan angka kredit 5;

2)
Ijazah
S-2 diberikan angka kredit 10; dan

3)
Ijazah
S-3 diberikan angka kredit 15.


-Persyaratan Angka
Kredit untuk Kenaikan Pangkat dan
Jabatan Fungsional Guru

4)





































Jabatan Guru

Pangkat dan Golongan Ruang

Persyaratan Angka Kredit kenaikan pangkat dan jabatan

Kumulatif minimal

Kebutuhan

per jenjang

Guru
Pertama

Penata
Muda, III/a

Penata
Muda Tingkat I, III/b

100

150

50

50

Guru
Muda

Penata,
III/c

Penata
Tingkat I, III/d

200

300

100

100

Guru
Madya

Pembina,
IV/a

Pembina
Tingkat I, IV/b

Pembina
Utama Muda IV/c

400

550

700

150

150

150

Guru
Utama

Pembina
Utama Madya IV/d

Pembina
Utama IV/e

850

1050

200



5)
Keterangan: (1) Angka kredit
kumulatif minimal pada kolom 3 adalah jumlah angka kredit minimal yang dimiliki
untuk masing‐masing
jenjang jabatan/pangkat; dan (2) Angka kredit pada kolom 4 adalah jumlah
peningkatan minimal angka kredit yang dipersyaratkan untuk kenaikan
pangkat/jabatan setingkat lebih tinggi.

PKB bertujuan untuk meningkatkan kualitas layanan
pendidikan di sekolah/madrasah yang berimbas pada peningkatan mutu pendidikan.
Secara khusus, tujuan PKB disajikan berikut ini.

1.
Meningkatkan
kompetensi guru untuk mencapai standar kompetensi yang ditetapkan.

2.
Memutakhirkan
kompetensi guru untuk memenuhi kebutuhan guru dalam memfasilitasi proses belajar peserta didik dalam memenuhi
tuntutan perkembangan ilmu, teknologi, dan seni di masa mendatang.

3.
Mewujudkan guru yang memiliki komitmen kuat
melaksanakan tugas pokok dan fungsinya sebagai tenaga profesional.

4.
Menumbuhkan rasa cinta dan bangga sebagai
penyandang profesi guru.

5.
Meningkatkan citra, harkat, dan martabat
profesi guru di masyarakat.


Soal Latihan Ujian Tulis PLPG


2.- Jelaskan proses pembelajaran dan
penilaian dalam Kurikulum
2013


Jawaban Soal Latihan Ujian Tulis PLPG


Perbedaan





































KTSP 2006

Kurikulum 2013

Ket

Mapel tertentu mendu-kung kompetensi
tertentu

Tiap mapel mendukung semua kompetensi (sikap, keterampilan, pengetahuan)

Semua Jenjang

Mapel dirancang berdiri sendiri dan memiliki kompetensi
dasar sendiri

Mapel dirancang terkait satu dgn yang lain dan memiliki kompetensi dasar yang diikat oleh kompetensi inti tiap kelas

Semua Jenjang

Bahasa Indonesia sejajar dgn mapel lain

Bahasa Indonesia sebagai penghela mapel lain (sikap dan keterampilan berbahasa)

SD

Tiap mata pelajaran diajarkan dengan pendekatan berbeda

Semua mapel diajarkan dengan pendekatan yang sama [saintifik]
melalui mengamati, menanya, mencoba, menalar,....

Semua Jenjang

Tiap jenis konten pembelajaran diajarkan terpisah [separated
curriculum]

Bermacam jenis konten pembelajaran dia-jarkan terkait dan terpadu satu sama lain (cross curriculum/integrated curriculum)

SD

Konten ilmu pengetahuan diintegrasikan dan dijadikan penggerak konten
pembelajaran lainnya

SD



Jawabannya:

Pengembangan Kurikulum 2013 merupakan
langkah lanjutan Pengembangan Kurikulum Berbasis Kompetensi yang telah dirintis
pada tahun 2004 dan KTSP 2006 yang mencakup kompetensi sikap, pengetahuan, dan
keterampilan secara terpadu.

PROSES

• Berorientasi pada karakteristik kompetensi:

• Sikap (Krathwohl) : Menerima + Menjalankan + Menghargai + Menghayati + Mengamalkan

• Keterampilan (Dyers) : Mengamati + Menanya + Mencoba + Menalar + Menyaji + Mencipta

• Pengetahuan (Bloom & Anderson): Mengetahui + Memahami + Menerapkan + Menganalisa + Mengevaluasi +Mencipta

• Menggunakan Pendekatan Saintifik, Karakteristik Kompetensi sesuai Jenjang
(SD: Tematik Terpadu, SMP: Tematik Terpadu-IPA & IPS- dan Mapel, SMA :
Tematik dan Mapel

• Mengutamakan Discovery Learning dan Project Based Learning

PENILAIAN

• Berbasis Tes dan Non Tes (porfolio)

• Menilai Proses dan Output dengan menggunakan authentic assesment

• Rapor memuat penilaian kuantitatif tentang pengetahuan dan deskripsi
kualitatif tentang sikap dan keterampilan Kecukupan


Soal Latihan Ujian Tulis PLPG


3.Jelaskan penerapan strategi/pendekatan/metode yang
tepat dari sebuah pembelajaran?


Jawaban Soal Latihan Ujian Tulis PLPG

- Penerapan strategi

Strategi
Penggunaan Media Pembelajaran

Terdapat berbagai macam strategi
yang dapat dipergunakan dalam pembelajaran.


1)
Strategi untuk pembelajaran yang bersifat teoretik dan media dipergunakan oleh
guru untuk membantu proses mengajarnya

Jika materi yang akan
disajikan bersifat teoretik dan media yang digunakan (kebanyakan bersifat by
design) terutama untuk membantu guru dalam proses mengajarnya, strategi
yang dikembangkan oleh Ivor K. Davies ini dapat dipertimbangkan untuk
digunakan, meliputi:


a) Tahap pendahuluan

Tahap ini umumnya
terdiri atas 3 peristiwa pembelajaran, yakni (1) pembukaan pelajaran, (2)
pemberitahuan tujuan pembelajaran, dan (3) menarik perhatian siswa ke arah
materi baru yang akan disajikan dengan cara memberikan bahan pengait. Media
yang dapat digunakan pada tahapan ini, misalnya media cetak, medis grafis,
media audio, media audio-visual, atau pengamatan di lingkungan dan berbagai
media tiga dimensi.


b) Tahap pengembangan

Pada tahap ini materi baru
disajikan. Disarankan agar materi baru tersebut dibagi dalam beberapa unit.
Pada akhir setiap unit atau bagian materi, diadakan tanya jawab (review)
untuk mengetahui tingkat penguasaan siswa atas materi yang baru disajikan.
Dengan demikian kesalahpahaman atau kekurangjelasan materi dapat segera
diatasi. Pada tahap pengembangan ini sebaiknya digunakan berbagai media seperti
halnya pada tahap pendahuluan, yang disesuaikan dengan karakteristik tujuan
pembelajaran, materi dan siswa.


c) Tahap konsolidasi

Tahap ini merupakan akhir
pembelajaran. Ada 3 peristiwa pembelajaran yang hendaknya dilaksanakan pada
tahap ini, yakni (1) penyimpulan seluruh materi yang telah disajikan, (2)
pemberian tugas/latihan, (3) pemberian umpan balik atas tugas/pelatihan yang
telah dikerjakan siswa, dan (4) pemberian pekerjaan rumah jika diperlukan. Pada
tahap ini dapat digunakan media, media cetak (bagan), OHP atau papan tulis dan
beberapa media yang lain.


2)
Strategi untuk pembelajaran yang memerlukan praktik, atau yang memerlukan
banyak berlatih

Jika pembelajaran yang
dilaksanakan lebih banyak berorientasi kepada kegiatan belajar mandiri oleh
siswa, strategi yang disarankan ialah strategi yang dikembangkan berdasarkan
teori Galperin yaitu Pendekatan Terapan, meliputi:


a) Tahap Orientasi

Pada tahap ini seperti
halnya strategi Davies (1986) dilaksanakan beberapa peristiwa pembelajaran,
pemberian bahan pengait, kemudian disusul dengan penyajian materi baru terutama
ditinjau dari aspek teoretiknya. Atau dengan kata lain, landasan teoretik yang
merupakan rasional serta akan menjadi acuan dalam pengerjaan tugas/latihan,
disajikan pada tahap ini. Selain itu diintermasikan juga prosedur kerja serta
jika diperlukan, cara berpikir ilmiah dalam pengerjaan tugas/pelatihan.


b) Tahap berlatih/pengerjaan
tugas

Pada tahap ini siswa
mengerjakan tugas/pelatihan yang diberikan guru. Pengerjaan bisa di
laboratorium, bengkel, lingkungan sekolah. Di dalam kelas, perpustakaan, ruang
audio visual atau di mana saja. Semua media dan peralatan yang diperlukan oleh
siswa untuk memfasilitasi belajar mereka hendaknya sudah disiapkan sebelumnya.
Selama siswa mengerjakan tugas/pelatihan, guru hendaknya berkeliling melihat
apakah siswa telah melakukan prosedur kerja yang benar.


c) Tahap pemberian umpan balik
kepada siswa

Setelah tahap
berlatih/pengerjaan tugas selesai, siswa perlu mendapat informasi tentang hasil
belajarnya atau sekurang-kurangnya, kesalahan-kesalahan yang telah mereka
lakukan. Dengan demikian siswa mendapat umpan balik yang sangat bermanfaat
untuk meningkatkan hasil belajar mereka.


d) Tahap evaluasi

Evaluasi dilakukan untuk
mengetahui pemahaman dan penguasaan siswa atas materi yang telah disajikan,
juga seberapa jauh siswa telah memilih keterampilan/kemampuan yang diajarkan.
Hasil evaluasi akan dapat memberikan gambaran tentang keberhasilan pembelajaran
guru.


3)
Strategi pembelajaran yang berpusat pada media tertentu

Jika penyaji materi dalam suatu
pembelajaran bukan guru tetapi media tertentu seperti TV, Film atau Slide, maka
strategi yang disarankan untuk digunakan adalah strategi pembelajaran bermedia,
yang meliputi empat tahap, yaitu:

a) Tahap persiapan


Pada tahap ini yang perlu dipersiapkan adalah:

Media yang akan digunakan yang meliputi baik bahan (software)
dan peralatan (hardware) yang akan digunakan. Perlu diteliti apakah
media dalam kondisi baik dan siap untuk dioperasikan.

1).
Kelas, apakah memenuhi syarat untuk pembelajaran bermedia. Misalnya, sarana dan
prasarananya memungkinkan. Juga perlu sebelumnya dipikirkan, di mana tempat
duduk siswa akan diatur sehingga siswa akan dapat melihat tayangan media dengan
jelas.

2).
Siswa, terutama jika mereka belum pernah mendapat pengalaman belajar dengan
media. Dalam hal seperti ini perlu disediakan waktu sekitar beberapa menit
untuk memperkenalkan siswa dengan media yang akan digunakan. Dengan demikian
kemungkinan bahwa siswa akan lebih tertarik pada medianya daripada materinya
dapat dihindarkan.

3).
Guru juga perlu mempersiapkan dirinya untuk pembelajaran bermedia. Persiapan
meliputi, misalnya, belajar mengoperasikan media yang akan digunakan,
mempelajari bahan (materi) yang akan ditayangkan, mengantisipasi kegiatan yang
akan dilakukan siswa setelah penayangan, dan lain-lain yang terkait.


b) Tahap pelaksanaan

Prosedur pembelajaran
pada tahap pelaksanaan tak berbeda dengan pelaksanaan pada strategi lain, ialah
meliputi: pendahuluan, penyajian isi/pengembangan, umpan balik, dan evaluasi.
Yang perlu diperhatikan pada pembelajaran bermedia ialah, agar guru tidak
memberitahukan garis besar isi tayangan kepada siswa sebelum program
ditayangkan. Yang perlu diberitahukan kepada siswa adalah bagaimana cara
menonton yang benar, kegiatan yang akan dilakukan siswa setelah menonton, dan
apa yang perlu disiapkan siswa untuk menonton.


1). Tahap tindak lanjut

Pembelajaran bermedia akan lebih bermakna jika setelah
menonton, siswa melakukan kegiatan-kegiatan yang ada hubungannya dengan materi
tontonan. Kegiatan-kegiatan tersebut antara lain, berupa membuat laporan,
melakukan pengamatan di lapangan, dan sebagainya.


2). Tahap evaluasi

Pada tahap evaluasi akhir ini, semua kegiatan yang telah
dilakukan siswa yang berpusat pada pembelajaran bermedia yang telah
dilaksanakan, dievaluasi. Jadi tidak hanya meliputi penguasaan siswa akan
materi tontonan saja, tetapi juga hasil kegiatan tindak lanjut. Dengan demikian
apa yang diperoleh siswa akan benar-benar bermakna.

Prosedur penggunaan media pembelajaran
(baik audio, audio visual, maupun media grafis) secara klasikal terdiri dari 4
kegiatan, yakni (1) persiapan, (2) pelaksanaan, (3) evaluasi, dan (4) tindak
lanjut. Keempat kegiatan itu disajikan dalam Gambar 4 sebagai berikut.


Soal Latihan Ujian Tulis PLPG


4. Jelaskan penilaian
sikap yang sesuai berdasarkan materi dan pendekatan pembelajaran


Jawaban Soal Latihan Ujian Tulis PLPG


Penilaian sikap dapat
dilakukan dengan beberapa cara atau teknik. Teknik-teknik tersebut antara lain:
observasi perilaku, pertanyaan langsung, dan laporan pribadi. Teknik-teknik
tersebut secara ringkas dapat diuraikan sebagai berikut.



1)
Observasi perilaku



Perilaku seseorang pada umumnya menunjukkan kecenderungan seseorang dalam
sesuatu hal. Misalnya orang yang biasa minum kopi dapat dipahami sebagai
kecenderungannya yang senang kepada kopi. Oleh karena itu, guru dapat melakukan
observasi terhadap peserta didik yang dibinanya. Hasil observasi dapat
dijadikan sebagai umpan balik dalam
pembinaan.



Observasi perilaku di sekolah dapat
dilakukan dengan menggunakan buku catatan khusus tentang kejadian-kejadian
berkaitan dengan peserta didik selama di sekolah.



2)
Pertanyaan langsung



Kita juga dapat menanyakan secara langsung tentang sikap seseorang
berkaitan dengan sesuatu hal. Misalnya, bagaimana tanggapan peserta didik
tentang kebijakan yang baru diberlakukan di sekolah mengenai “Peningkatan
Ketertiban”.



Berdasarkan jawaban dan reaksi lain yang tampil dalam memberi jawaban dapat
dipahami sikap peserta didik itu terhadap objek sikap. Dalam penilaian sikap
peserta didik di sekolah, guru juga dapat menggunakan teknik ini dalam menilai
sikap dan membina peserta didik.



3)
Laporan pribadi



Teknik ini meminta peserta didik membuat ulasan yang berisi pandangan atau
tanggapannya tentang suatu masalah, keadaan, atau hal yang menjadi objek sikap.
Misalnya, peserta didik diminta menulis pandangannya tentang “Kerusuhan
Antaretnis” yang terjadi akhir-akhir ini di Indonesia. Dari ulasan yang dibuat
peserta didik dapat dibaca dan dipahami kecenderungan sikap yang
dimilikinya.







5.JUDUL PTK


a.
PENINGKATAN KEMAMPUAN SISWA
KELAS VI SDN MOLOSIPAT MENULIS
SURAT DINAS DENGAN METODE PENUGASAN




b.
Rumusan Masalah


Apakah Dengan Metode Penugasan Dalam Menulis Surat Dinas Siswa Kelas VI SDN MOLOSIPAT Dapat Meningkat ?



SOAL JAWABAN UJIAN TULIS
(UTL) PLPG (2)


Soal Jawaban Ujian Tulis (UTL)
PLPG

1. Bagaimana pandangan
konstruktivisme tentang belajar dan apa implikasinya bagi pembelajaran di kelas
?


Jawaban Ujian Tulis (UTL)
PLPG


Pada teori ini hubungan
timbal balik antara belajar sebagai proses pembentukan pengalaman secara empiric dan proses pembentukan konsep secara
rasional dalam menghasilkan pemahaman menjadi prinsip dasar. Berangkat dari
prinsip dasar demikian, diyakini bahwa pemahaman yang terdapat pada siswa
menjadi dasar dalam memahami kenyataan dan pemecahan masalah baru yang
menghasilkan pengetahuan baru dalam proses yang aktif dan dinamis.


Soal Jawaban Ujian Tulis (UTL)
PLPG

2. Jelaskan dan beri contoh
perbedaan antara strategi ekspositori dan strategi discovery !


Jawaban Ujian Tulis (UTL)
PLPG


Dalam strategi ekspositori,
peran guru adalah menyusun RPP, pemberian informasi yang benar, penyedia
fasilitas, pembimbing siswa dalaam memperoleh informasi / pesan, dan penilai
pemerolehan informasi, sementara siswa lebih berperan sebagai pencari /
penerima informasi / pesan belajar, pemakai sumber / media belajar, dan
menyelesaikan tugas-tugas yang dihadapkan kepadanya.


Soal Jawaban Ujian Tulis (UTL)
PLPG


3. Jelaskan konsep dasar
pembelajaran kooperatif !


Jawaban Ujian Tulis (UTL)
PLPG


Pembelajaran kooperatif lebih menekankan pada proses kerja sama dalam kelompok.
Tujuan yang ingin dicapai tidak hanya kemampuan akademik dalam pengertian
penguasaan bahan pelajaran, tetapu juga adanya unsur kerja sama untuk
penguasaan materi tersebut. Adanya kerja sama inilah yang menjadi ciri khas
dari pembelajaram kooperatif.




loading...
Pilih Sistem Komentar Yang Anda Sukai