TEMA PERINGATAN HARI GURU NASIONAL TAHUN 2016



Selamat
memperingati HUT PGRI ke 71 dan Hari
Guru Nasional Tahun 2016. Tema Peringatan
Hari Guru Nasional (HGN) tahun 2016 adalah “Guru dan Tenaga
Kependidikan Mulia Karena Karya”. Rencananya Peringatan Hari Guru Nasional (HGN) tahun 2016,
dan HUT Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) ke-71 akan dilaksanakan pada
tanggal 27 November 2016, di SICC, Sentul, Jawa Barat. Puncak acara tersebut
akan dihadiri oleh Presiden Republik Indonesia, dan 10.000 orang GTK.



Hari
Guru Nasional bukanlah hari libur nasional, tetapi hari yang ditetapkan oleh
pemerintah sebagai bentuk penghargaan terhadap guru. Di Indonesia peringatan Hari Guru Nasional diperingati setiap
tanggal 25 November. Lalu, mengapa tanggal 25 November diperingati sebagai
hari guru nasional? Bukankah tanggal 25 November merupakan hari lahirnya Persatuan
Guru Republik Indonesia (PGRI)


Hari
Guru Nasional memang diperingati bersamaan dengan perayaan ulang tahun
Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI). Ini bermula dengan perjuangan
para guru Tanah Air melalui Persatuan Guru Hindia Belanda (PGHB) yang didirikan
pada tahun 1912. Organisasi unitaristik ini beranggotakan para guru bantu, guru
desa, kepala sekolah, dan pemilik sekolah. Umumnya mereka bertugas di Sekolah
Desa dan Sekolah Rakyat Angka Dua. Di masa yang sama, berkembang juga
organisasi guru dengan beragam latar belakang seperti keagamaan, kebangsaan,
dan lainnya.


Pada tahun
1932 nama Persatuan
Guru Hindia Belanda
(PGHB) diubah menjadi Persatuan
Guru Indonesia (PGI).
Perubahan nama ini
mengejutkan pemerintah Belanda, karena kata “Indonesia” yang
mencerminkan semangat kebangsaan sangat tidak disenangi oleh Belanda.
Sebaliknya kata “Indonesia” ini sangat didambakan oleh guru dan bangsa
Indonesia.


Kesadaran
kebangsaan dan semangat perjuangan mendorong para guru pribumi memperjuangkan
persamaan hak dengan pihak Belanda. Secara bertahap, jabatan Kepala HIS
(Hollandsch Inlandsche Schoo atau sekolah Belanda untuk bumiputera) mulai
diambil alih orang Indonesia. Akhirnya, terbitlah cita-cita kesadaran bahwa
perjuangan para guru Indonesia tak lagi tentang perbaikan nasib maupun kesamaan
hak dan posisi dengan Belanda, tetapi memuncak menjadi perjuangan nasional.


Pada
masa Pemerintah Jepang banyak organisasi yang ditutup termasuk PGI. Barulah
setelah proklamasi kemerdekaan 17 Agustus 1945, PGI kembali menggeliat. Kongres
Guru Indonesia digelar pada 24–25 November 1945 di Surakarta. Para peserta
kongres sepakat menghapuskan semua organisasi dan kelompok guru berlatar
belakang perbedaan tamatan, lingkungan pekerjaan, lingkungan daerah, politik,
agama, dan suku. Inilah cikal bakal bersatunya guru-guru yang aktif mengajar,
pensiunan yang aktif berjuang, dan pegawai pendidikan Republik Indonesia yang
baru dibentuk. Saat itu, Mereka akhirnya meresmikan kelahiran Persatuan Guru
Republik Indonesia (PGRI) pada 25 November 1945 dengan tiga tujuan utama, yakni:


1. Mempertahankan
dan menyempurnakan Republik Indonesia.

2. Mempertinggi tingkat
pendidikan dan pengajaran
sesuai dengan dasar-dasar kerakyatan.

3. Membela hak dan
nasib buruh umumnya, guru pada khusus


Untuk
memberikan penghargaan terhadap perjuangan guru setiap tanggal 25 November
diperingati sebagai Hari Guru Nasional. Hal itu ditetapkan oleh pemerintah
Republik Indonesia berdasarkan Keputusan Presiden Nomor 78 Tahun 1994.

loading...









= Baca Juga =








Pilih Sistem Komentar Yang Anda Sukai